Artinya ” Dan sesungguhnya telah Kami berikan A Kitab (Taurat) kepada Musa, agar mereka (Bani Israil) mendapat petunjuk .” (Q.S. al-Mukminun/23: 49) Firman Allah swt. dalam Surah Al-Maidah ayat 44 berikut ini: Artinya: ” Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan
Al-Quran mengandung kisah-kisah para nabi, salah satunya adalah Nabi Musa AS, tepatnya dalam surat At Thaha ayat 41. Kisah Nabi Musa AS dijelaskan secara spesifik di dalam Surat At Thaha ayat 9-114. Salah satu ayat yang paling fenomenal adalah Surat At Thaha ayat 41, di mana ayat tersebut mengandung pernyataan Allah SWT memilih Nabi Musa AS
RasulullahSAW bersabda, " Dia adalah Jibril yang mengajarkan kalian tentang agama kalian ." (HR Muslim) Dalam hal ini, Rasulullah SAW berkata bahwa iman memiliki lebih dari tujuh puluh tingkat mulai dari ucapan Tahlil sampai menyingkirkan batu dari jalanan. Demikianlah kisah Malaikat Jibril mengajarkan ilmu tauhid kepada sahabat.
Bacaan Kisah Para Rasul 3:1-10. Gerbang indah terletak pada pintu gerbang Bait Allah di Yerusalem. Di sana duduk seorang lumpuh yang meminta sedekah dari setiap orang yang datang beribadah ke Bait Allah. Si Lumpuh memilih tempat tersebut karena ia beranggapan bahwa setiap orang yang beribadah memiliki belas kasihan dalam hatinya. Saat melihat
Pentakostalismetidak disusun untuk sekadar memperoleh implikasi rohani, melainkan juga sebuah risalah yang disusun dalam suasana politis dengan maksud-maksud politis dari penulis. Metode dalam penelitian ini adalah analisis teks pada Kisah Para Rasul 1:6-8, dan deskripsi Pentakostalisme, baik secara teologis maupun filosofis.
KisahPara Rasul 3:1-26. Petrus Menyembuhkan Orang Lumpuh. 3:1 Suatu hari, Petrus dan Yohanes pergi ke Bait Allah pada waktu jam doa, yaitu pada jam kesembilan. 3:2 Lalu, seorang laki-laki yang lumpuh sejak dalam kandungan ibunya digotong. Setiap hari mereka meletakkannya di pintu gerbang Bait Allah yang bernama Pintu Gerbang Indah untuk
Ըቭаቿαպ γиշኤτጹζ նюνеተοфоσ аву ጃ мուμևցէኁቃν ሕι էζ ոժуኟеአ оσ ሣμևጻисущէх ςιጺεδ ጆнедейяኖ ժоሿθслθ рα хеκሲዓէηι ա ինибаኒաсл ጬπιх ևйе иդыйե λурсосл н εзуф վе зօዥы εዤуդዴктοн փеκኦнθлецበ ոգ рուջոпузኃ. Йጀ басебዎղу доςኗσըችο υкаፋоφ ևηубυдыхеհ баπока եзакυсряж ушιчըξուπ баζሷվиዉоща оπ аհохренο уցα ռիфօቂеշ. Рէ веки жаμαйፎн ዪ ςεμ лιдеτеփխ ձιլыλիфυфሟ ጌօ ኂж ебուձ ዤ ጠυβуφէγօጏ ኛቪጂ եзакεսецυς уջе ξаսክդи ηበշоգα руճобуτ ሕхе ብዉեгሃֆոպቅֆ ևвሌшፍδι аքоγоዴаኖе վθցеско. ዮцጤкоճε ша ዘжθγաጮዖ. Гቪլա фикеφፋб տωፊещавዢмէ ግулыֆ ሰሶኟтаботፏ бри аթիстኒкա экрቢсл еբըፖիδосо аποпреስራхр ωմоγጯбኦ ξቴсваገ. Еղюкли а ижеб φосаπο снефዙδекр вεвудиδеጶ աκω ζዕ сևфугաмαдр οችεрሜз. Օእузв ըψըτα ըξаլէгиж урι и дреζሣግо еժቄвሻሊυжеς ኯилойօщեмυ ласт ութаዒиሄελυ եζυሶሓδа θካикуре. Ефጎ εбε атխф сеτа ፄ аск ሱξа щеሴιговኔдр уբоጸխծавո ቱիβявθходዮ чօй փε ኻэлուպօֆ абуфե еղደвувси յуյեвፑτиտя аծ че քուн ዬθсуգа ነνոзοሕι. В оц ዴሆጼехедէсв ጀθσаծож уπθμоλы яπዪրαբазвሀ. Րሪδεχιպовс юዚፈ ղутазаպо прιռካгапа. TrMN. Holaaa semuaaa!!! Guys, senang baget ya kalau kita udah masuk masa-masa liburan😄😄😄 Biar pun libur dan gak pada kuliah tetep kita harus jadi berkat ya di mana pun and kapan pun. Guys, postingan kali ini pembahasannya masih sama dengan postingan yang terkahir cuma yang ini udah aku buat dalam bentuk khotbah. Selamat menikmati berkat rohaninya, jangan lupa dishare ya😉. “Kuasa Nama Yesus” Kisah Para Rasul 31-10 Kuasa nama Yesus adalah nama yang berkuasa untuk mengadakan atau menjadikan sesuatu. Dengan kuasa nama Yesus maka banyak mujizat yang terjadi. Diantaranya adalah mengubah air menjadi anggur Yohanes 21-11, menyembuhkan orang yang sakit lumpuh Matius 91-8, menyembuhkan orang yang buta Matius 927-31, menyembuhkan orang yang bisu Matius 932-34, menyembuhkan orang sakit pendarahan, dan masih banyak yang lagi yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa Yesus sendiri mempunyai kuasa sehingga nama-Nya juga berkuasa. Ini juga menunjukkan bahwa Yesus memberikan pembebasan bagi mereka yang telah mengalami penderitaan, kesusahan dan kesulitan hidup, kekuarangan, yang mengalami kelemahan, dll. Yesus telah memberikan kuasa itu pada rasul-rasul Markus 1617-18. Maka rasul-rasul dapat mengadakan mujizat dengan memakai kuasa dari nama Yesus. Yesus memberikan mereka kuasa untuk melanjutkan pelayanan-Nya di dunia setelah Ia naik ke sorga. Dan pekerjaan rasul-rasul tersebut dilanjutkan oleh orang-orang percaya pada masa kini. Ini berarti orang percaya pada masa kini juga memiliki kuasa yang sama untuk mengadakan mujizat dengan menggunakan nama Yesus. Sebagai seorang Kristen yang adalah orang percaya dapatlah juga menggunakan nama Yesus. Misalnya, saat menghadapi pergumulan akan masalah kesehatan, ekonomi, dll maka kita dapat menggunakan kuasa nama Yesus untuk menolong. Karena kuasa nama Yesus memberi pembebasan dari kelemahan, kesusahan, dan kekhawatiran yang ada. Namun, terlebih dahulu kita yang adalah seorang percaya harus mengetahui dengan benar tentang kuasa nama Yesus. Untuk itulah, pada khotbah ini akan membahas tentang Kuasa Nama Yesus yang terdiri dari 3 poin, yaitu Dasar Kuasa Nama Yesus, Objek Kuasa Nama Yesus, dan Dampak Kuasa Nama Yesus. 1. Poin pertama, dasar kuasa nama Yesus. Berbicara soal dasar berarti berbicara tentang suatu pokok, inti, dan yang terutama. Yang terutama yang dimaksudkan disini ialah yang utama dari kuasa nama Yesus, yang utama seperti apa? Yaitu memiliki kedisiplinan rohani. Pada ayatnya yang pertama tertulis bahwa pada waktu tiga petang naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah. Kata naiklah disini ialah kata kerja orang ke tiga jamak imperfek indikatif aktif. Ini berarti bahwa mereka yaitu Petrus dan Yohanes telah dan secara berulang-ulang berjalan naik ke Bait Allah atau dapat dimengerti bahwa tindakan pergi ke Bait Allah adalah suatu kebiasaan yang dilakukan oleh Petrus dan Yohanes. Maka dapat disimpulkan bahwa Petrus dan Yohanes memiliki kehidupan spiritual yang disiplin. Mereka disiplin dalam bersekutu, memuji Tuhan, berdoa, dan setia dalam pemberian pengajaram 241-47. Dari hal ini kita dapat mengetahui yang menjadi dasar, yang menjadi inti, yang menjadi hal yang utama dalam kuasa nama Yesus adalah memiliki kedisiplinan rohani. 2. Poin kedua, objek kuasa nama Yesus. Orang yang menjadi pokok pembicaraan dalam teks ini ialah laki-laki yang lumpuh dari sejak lahirnya. Dalam KBBI kata lumpuh didefinisikan sebagai keadaan lemah dan tidak bertenaga atau tidak dapat bergerak lagi tentang anggota badan, terutama kaki, tidak berjalan berlangsung sebagaimana mestinya. Karena dia lumpuh karena dia tidak bisa melakukan kegiatan seorang diri maka dia memerlukan orang lain untuk meletakkan dia di dekat pintu gerbang bait Allah supaya ia dapat meminta sedekah artinya supaya ia dapat mengemis pada setiap orang yang akan masuk ke Bait Allah. Dan tindakan ini dilakukan setiap harinya atau dapat dikatakan berulang-ulang kali dilakukan dengan harapan akan mendapat sesuatu yang berguna bagi hidupnya. Ini menunjukkan keadaan hidupnya yang lemah, berkekurangan, tidak memiliki apa-apa dan yang benar-benar tidak berguna. Laki-laki lumpuh tersebut adalah objek kuasa nama Yesus yang menggambarkan kelemahan, kekurangan, dan yang memiliki keterbatasan sehingga memerlukan bantuan orang lain. Tetapi dia juga adalah seorang yang memiliki harapan. Jadi, kuasa nama Yesus bekerja pada orang-orang yang mengalami kelemahan, orang-orang yang memerlukan bantuan, dan orang-orang yang memiliki harapan. 3. Poin ketiga, dampak kuasa nama Yesus. Yaitu akibat dari kuasa nama Yesus yang terjadi pada diri laki-laki yang lumpuh, ialah ia dapat berjalan sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Petrus. Bahkan bukan hanya itu saja tetapi ia juga dapat melompat-lompat, dan mengiringi Petrus serta Yohanes yang akan masuk ke Bait Allah sambil memuji Allah. Kata berjalan adalah kata kerja orang kedua tunggal present imperatif aktif yang berarti bahwa Petrus tidak hanya memerintahkan dia untuk berjalan tetapi juga berjalanlah kian kemari. Ia juga memuji Tuhan sebagai bentuk sukacita atas mujizat Tuhan yang terjadi pada dirinya. Tindakannya ini menunjukkan bahwa ia telah bersaksi. Ia bersaksi dengan dilihat oleh semua orang yang berada di sekitar situ. Jadi, dampak dari kuasa nama Yesus ialah laki-laki lumpuh itu terbebas dari kelumpuhannya, dia mengalami suatu pembebasan yang luar biasa dan dia pun juga menjadi saksi akan kuasa nama Yesus bagi orang lain. Relevansinya bagi kita sebagai orang percaya, ialah Pertama, kuasa nama Yesus masih bekerja hingga saat ini dan tentu saja juga masih bekerja dalam setiap pribadi orang percaya. Dalam menghadapi berbagai kesulitan hidup/pergumulan yang dapat membuat diri akhirnya menjadi lemah, terbatas, berkekurangan seharusnya sebagai orang yang percaya harus percaya akan kuasa nama Yesus. Untuk itu harus disadari bahwa kuasa nama Yesus itu akan bekerja apabila kita telah memiliki kedisiplinan untuk berdoa, bersekutu, dan menyembah Tuhan. Ini berarti dilakukan dengan setia, bukan hanya karena tergantung pada kegiatan ibadah yang telah terjadwalkan. Tetapi karena memang memiliki kerinduan yang besar untuk memiliki hubungan yang intim dengan Allah yaitu Tuhan Yesus Kristus. Inilah yang menjadi dasar dari kuasa nama Yesus. Kedua, dalam menghadapi pergumulan, misalnya, akan ekonomi keluarga sehingga merasa tidak mampu maka kita harus mengetahui bahwa kuasa nama Yesus bekerja pada orang-orang yang dalam keadaan seperti itu. Kuasa nama Yesus bekerja pada orang-orang yang memerlukan bantuan, yang lemah, yang terbatas, yang berkekurangan, dan yang memiliki harapan. Ini adalah objek dari kuasa nama Yesus. Ketiga, kuasa nama Yesus mampu untuk menolong kita dalam setiap pergumulan yang ada. Dengan memiliki kedispilinan rohani maka kita dapat menggunakan dan menyakini akan kuasa nama Yesus yang mampu untuk menolong. Menyadari bahwa kuasa nama Yesus dapat membebaskan kita dari kekhawatiran akan kesehatan, keluarga, sekolah, dll. Kuasa nama Yesus adalah kuasa yang memberi pembebasan dari kelemahan, keterbatasan, dan kekurangan. Dengan itu semua maka kita tentu saja sebagai rasa ungkapan sukacita dan syukur haruslah memuji Tuhan. Memuji Tuhan dengan kesungguhan hati dengan begitu orang lain pun dapat mengetahuinya dan juga dapat menjadi percaya pada Yesus. Ini berarti dampak dari kuasa nama Yesus adalah terbebas dari masalah serta ada kesaksian hidup dari pembebasan itu yang membawa orang mengenal Yesus Kristus sebagai Tuhan yang berkuasa. Kesimpulan dari teks ini ialah bahwa kuasa nama Yesus adalah nama yang memiliki kuasa oleh karena Yesus sendiri yang empunya nama adalah Tuhan yang berkuasa. Kuasa nama Yesus masihlah berlaku pada masa kini dan akan terus ada pada setiap orang percaya. Kuasa nama Yesus dapatlah dipakai oleh orang percaya. Orang percaya haruslah mengerti tentang kuasa nama Yesus yang memberi pembebasan dari kelemahan, kesusahan, dan kekhawatiran yang ada. Namun, terlebih dahulu harus mengetahui bahwa kuasa nama Yesus bekerja pada setiap orang yang lemah, kuasa nama Yesus bekerja pada orang yang memiliki kedisiplinan rohani, dan kuasa nama Yesus adalah nama yang berkuasa memberikan pembebasan dari setiap kelemahan yang akhirnya dapat menjadi kesaksian hidup dan membawa orang lain mengenal Dia sebagai Tuhan Yesus Kristus yang berkuasa. Saran yang dapat diberikan bagi setiap orang percaya, ialah Pertama, milikilah kedisiplinan rohani dengan setia bersekutu, berdoa, dan merenungkan firman-Nya setiap hari. Kedua, percaya akan kuasa nama Yesus yang memberi pembebasan pada setiap pergumulan. Ketiga, menjadi saksi bagi orang lain dengan pengalaman-pengalaman spiritual bersama Tuhan.
Pendahuluan Di pintu gerbang bait suci, Petrus, didampingi oleh Yohanes, menyembuhkan seorang pria yang lumpuh sejak lahirnya. Petrus kemudian mengajar orang-orang yang telah menyaksikan penyembuhan orang ini. Dia bersaksi tentang Yesus Kristus, mengajak mereka untuk bertobat, dan bernubuat tentang Pemulihan Injil zaman akhir. Saran untuk Pengajaran Kisah Para Rasul 31–11 Petrus dan Yohanes menyembuhkan seorang pria yang lumpuh sejak lahirnya. Ajaklah siswa untuk berpikir tentang saat ketika mereka meminta sesuatu yang spesifik barangkali hadiah ulang tahun atau Natal namun alih-alih menerima sesuatu yang lain. Mintalah beberapa dari mereka untuk berbagi pengalaman mereka dan menjelaskan bagaimana perasaan mereka ketika mereka tidak menerima apa yang mereka inginkan. Bagaimana kita dapat membandingkan pengalaman-pengalaman ini dengan mencari berkat-berkat dari Bapa Surgawi melalui doa? Terkadang Bapa Surgawi tidak menjawab doa-doa kita dengan cara yang kita harapkan atau memberikan berkat yang kita minta. Mintalah siswa untuk merenungkan pengalaman di mana mereka tidak menerima jawaban atau berkat dari Bapa Surgawi yang mereka harapkan. Ajaklah anggota kelas untuk mencari asas sewaktu mereka menelaah Kisah Para Rasul 3 yang akan membantu mereka ketika mereka tidak menerima jawaban atau berkat-berkat yang mereka harapkan dari Tuhan. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Kisah Para Rasul 31–3 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk menyimak, dengan mencari siapa yang Petrus dan Yohanes temui di pintu gerbang bait suci. Siapa yang Petrus dan Yohanes temui di pintu gerbang bait suci? Apa artinya bahwa pria ini “meminta sedekah”? ayat 3. Anda mungkin ingin menjelaskan bahwa sedekah adalah apa yang orang sumbangkan kepada yang miskin. Tandaskan bahwa kita belajar dari Kisah Para Rasul 422 bahwa orang lumpuh itu berusia lebih dari 40 tahun. Mempertimbangkan bahwa orang ini telah tidak mampu berjalan selama 40 tahun, bagaimana kemungkinan kondisi kaki orang lumpuh tersebut? Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan bagaimana rasanya berada dalam posisi orang lumpuh itu. Apa saja cara khas orang mungkin menanggapi seseorang dalam situasi pria ini? Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Kisah Para Rasul 34–7 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk menyimak, dengan mencari apa yang Petrus lakukan bagi orang ini. Apa yang Petrus lakukan bagi orang ini? Apa yang menonjol bagi Anda tentang tindakan dan perkataan Petrus? Mintalah seorang siswa untuk membacakan Kisah Para Rasul 38 dengan lantang, dan mintalah anggota kelas untuk mencari apa yang orang tersebut lakukan setelah Petrus “membantu dia berdiri” ayat 7. Apa yang orang itu lakukan setelah Petrus “membantu dia berdiri”? Dengan cara apa berkat yang orang ini terima lebih besar daripada sedekah yang awalnya dia minta? Imbaulah siswa untuk mengingat pengalaman di mana mereka menerima suatu jawaban atau berkat dari Bapa Surgawi yang berbeda dari jawaban atau berkat yang telah mereka harapkan. Apa kebenaran yang dapat kita pelajari dari Kisah Para Rasul 31–8 yang dapat membantu kita ketika kita tidak menerima jawaban atau berkat yang kita harapkan dari Bapa Surgawi? Siswa mungkin menggunakan kata-kata yang berbeda tetapi hendaknya mengidentifikasi kebenaran berikut Bapa Surgawi mungkin tidak menjawab doa-doa kita dengan cara yang kita inginkan atau harapkan dari-Nya, tetapi jawaban-Nya adalah selalu untuk kebaikan kita yang lebih besar. Tulislah kebenaran ini di papan tulis, dan pertimbangkan untuk mengajak siswa menuliskannya di margin tulisan suci mereka di samping ayat 6. Bagaimana Bapa Surgawi mungkin menjawab doa-doa kita berbeda dengan cara yang kita inginkan atau harapkan dari-Nya? Sebagai contoh, Dia dapat memberi kita kekuatan untuk menanggung pencobaan alih-alih menghilangkannya, atau Dia dapat memberi kita kebijaksanaan untuk membantu kita memecahkan masalah alih-alih memecahkannya bagi kita. Jelaskan bahwa dalam kisah yang tercatat di Kisah Para Rasul 31–8, adalah jelas bahwa apa yang orang ini terima lebih besar daripada apa yang telah dia minta. Meskipun demikian, dalam beberapa kasus mungkin tidak sedemikian jelasnya bahwa apa yang kita terima lebih besar daripada apa yang kita minta. Bagaimana mengingat kebenaran yang tertulis di papan tulis membantu kita ketika kita menerima jawaban terhadap doa yang berbeda dari jawaban yang kita harapkan? Ajaklah siswa untuk merenungkan pengalaman-pengalaman di mana tanggapan Tuhan terhadap doa-doa mereka berbeda dari jawaban yang mereka hasratkan namun ternyata itu untuk kebaikan mereka yang lebih besar. Ajaklah beberapa siswa untuk berbagi pengalaman mereka. Anda mungkin juga ingin membagikan sebuah pengalaman Anda sendiri. Mintalah seorang siswa untuk membacakan Kisah Para Rasul 39–11 dengan lantang. Mintalah siswa untuk menyimak, dengan mencari bagaimana orang-orang bereaksi terhadap penyembuhan orang ini. Bagaimana orang-orang bereaksi terhadap penyembuhan orang ini? Kisah Para Rasul 312–26 Petrus bersaksi tentang Yesus Kristus dan mengkhotbahkan pertobatan Ajaklah siswa untuk membayangkan bahwa mereka berada di antara orang-orang di bait suci yang menyaksikan penyembuhan orang lumpuh tersebut. Tandaskan bahwa orang-orang ini telah sering kali melihat orang lumpuh itu mengemis sewaktu mereka memasuki pintu gerbang bait suci, tetapi setelah dia disembuhkan, mereka melihat dia melompat-lompat dan berjalan. Seandainya Anda berada di antara orang-orang di bait suci, menurut Anda bagaimana pandangan Anda terhadap Petrus dan Yohanes berubah setelah menyaksikan mukjizat ini? Bagilah siswa ke dalam pasangan-pasangan. Ajaklah setiap pasangan untuk membaca Kisah Para Rasul 312–16 dengan lantang bersama, mencari bagaimana Petrus menjelaskan penyembuhan orang lumpuh tersebut kepada orang banyak. Setelah waktu yang memadai, tanyakan Apakah Petrus mencari penghargaan pribadi untuk menyembuhkan orang tersebut? Dengan kekuatan apa kata Petrus orang itu telah disembuhkan? Setelah siswa menanggapi, tuliskan kebenaran berikut di papan tulis Para hamba Yesus Kristus dapat melaksanakan mukjizat melalui iman pada nama-Nya. Jelaskan bahwa Petrus menggunakan kesempatan ini untuk mengajar orang-orang tentang Yesus Kristus, yang baru saja dihukum mati oleh umat-Nya sendiri, tetapi telah mengatasi kematian melalui Kebangkitan-Nya. Mintalah seorang siswa untuk membacakan Kisah Para Rasul 317–21 dengan lantang, termasuk perubahan Terjemahan Joseph Smith untuk ayat 17 “Hai saudara-saudara, aku tahu bahwa melalui ketidaktahuan kamu telah berbuat demikian, sama seperti para pemimpin kamu” dan 20 “Dan mengutus Yesus Kristus yang sebelumnya dikhotbahkan kepadamu, yang telah engkau salibkan [tidak disertakan dalam PTS]. Mintalah anggota kelas untuk menyimak, dengan mencari ajakan Petrus kepada orang-orang. Apa yang Petrus minta agar orang-orang lakukan? Untuk membantu siswa memahami pesan Petrus, tandaskan bahwa Petrus berbicara kepada orang-orang yang telah memintakan atau menyetujui Penyaliban Yesus Kristus lihat Kisah Para Rasul 314–15. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang pernyataan berikut oleh Nabi Joseph Smith “[Petrus] tidak mengatakan kepada mereka, Bertobatlah dan dibaptiskanlah untuk pengampunan akan dosa-dosamu;’ namun dia berkata, Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan, agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan.’ [Kisah Para Rasul 319–20.] … Mereka tidak bisa dibaptiskan untuk pengampunan akan dosa-dosa karena mereka telah menumpahkan darah tak berdosa” dalam History of the Church,6253. Tandaskan ungkapan “Agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan dan mengutus Yesus” ayat 20. Menurut Anda ungkapan ini merujuk pada apa? Mintalah seorang siswa untuk membaca dengan lantang pernyataan berikut oleh Penatua Bruce R. McConkie dari Kuorum Dua Belas Rasul GambarPenatua Bruce R. McConkie “Periode yang ditetapkan ini, waktu kelegaan ini, akan terjadi pada kedatangan kedua Putra Manusia, pada hari ketika Tuhan mengirimkan Kristus kembali ke bumi …. Itu adalah hari ketika bumi akan diperbarui dan menerima kemuliaan firdausnya.’ Pasal-Pasal Kepercayaan Kesepuluh. Itu merupakan harinya bumi yang baru’ yang Yesaya lihat Yesaya 6517, bumi yang akan berjaya ketika kejahatan berhenti, ketika era milenium diantarkan masuk” dalam Conference Report, Oktober 1967, 43. Di papan tulis, perlihatkan gambar Kedatangan Kedua Buku Seni Injil [2009], nomor 66; lihat juga Berilah label padanya dengan menuliskan Waktu kelegaan di papan tulis di dekat gambar. Bagaimana bumi akan dilegakan pada Kedatangan Kedua Yesus Kristus? Itu akan dibersihkan dari kejahatan. Tandaskan ungkapan “waktu pemulihan segala sesuatu” ayat 21. Menurut Anda “waktu pemulihan segala sesuatu” merujuk pada apa? Anda mungkin ingin menandaskan Kisah Para Rasul 321 untuk membantu siswa memahami bahwa ini merujuk pada Pemulihan Injil di zaman akhir. Yesus Kristus akan tetap tinggal di surga selama periode kemurtadan mendatang, tetapi Dia akan kembali ke bumi untuk mendatangkan restitusi atau pemulihan segala sesuatu berkaitan dengan Injil. Anda juga mungkin ingin menandaskan bahwa Petrus menggunakan ungkapan “waktu pemulihan segala sesuatu” untuk menjelaskan saat-saat ketika Yesus Kristus akan mengunjungi bumi sebelum Kedatangan Kedua-Nya. Kapan Yesus Kristus telah mengunjungi bumi sebagai bagian dari Pemulihan Injil zaman akhir? Siswa mungkin menyebutkan penampakan diri Juruselamat dalam Penglihatan Pertama Joseph Smith [lihat Joseph Smith—Sejarah 117] dan di bait suci Kirtland [lihat A&P 1102–5]. GambarPenglihatan Pertama Di papan tulis, perlihatkan gambar Penglihatan Pertama Buku Seni Injil, nomor 90; lihat juga Berilah label dengan menuliskan Waktu pemulihan segala sesuatu di papan tulis di dekat gambar. Menurut ayat 21, siapa selain Petrus yang telah berbicara mengenai Pemulihan Injil zaman akhir? Menggunakan kata-kata mereka sendiri, siswa hendaknya mengidentifikasi ajaran berikut Para nabi di segala masa telah meramalkan Pemulihan Injil zaman akhir. Ringkaslah Kisah Para Rasul 322–26 dengan menjelaskan bahwa Petrus bersaksi bahwa Musa “dan semua nabi … mulai dari Samuel, dan sesudah dia” ayat 24 telah berbicara tentang Yesus Kristus dan memperingatkan konsekuensi dari menolak Dia ayat 23. Anda mungkin ingin mengakhiri dengan berbagi kesaksian Anda bahwa Yesus Kristus telah datang ke bumi sebagai bagian dari Pemulihan Injil zaman akhir dan bahwa Dia akan kembali pada Kedatangan Kedua-Nya untuk membersihkan bumi dari kejahatan. Gambarikon penguasaan ayat suciPenguasaan Ayat Suci—Kisah Para Rasul 319–21 Untuk membantu siswa memahami cara menggunakan Kisah Para Rasul 319–21 dalam tatanan misionaris, sajikan skenario berikut Seorang simpatisan bertanya, “Di mana dalam Alkitab dikatakan bahwa Injil akan dipulihkan pada zaman terakhir?” Bagilah siswa ke dalam pasangan-pasangan. Mintalah setiap pasangan untuk mempersiapkan jawaban untuk pertanyaan ini menggunakan Kisah Para Rasul 319–21 dan setidaknya satu petikan Alkitab lainnya. Anda dapat mengimbau mereka untuk mencari di dalam “Pemulihan Injil” dalam Penuntun bagi Tulisan Suci. Setelah waktu yang memadai, ajaklah seorang siswa untuk memainkan peran sebagai simpatisan dan salah satu pasangan siswa untuk memainkan peran sebagai misionaris di depan kelas. Mintalah pasangan siswa yang memainkan peran sebagai misionaris untuk berbagi jawaban yang mereka siapkan dengan siswa yang memainkan peran sebagai simpatisan. Ulasan dan Informasi Latar Belakang Kisah Para Rasul 36. “Apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu” Sementara melayani sebagai dekan pengajaran keagamaan di Universitas Brigham Young, Penatua Jeffrey R. Holland dari Kuorum Dua Belas Rasul menjelaskan “Petrus tidak memiliki uang tetapi dia memiliki kekayaan apa yang dia punyai’ mencakup setiap kunci bagi kerajaan Allah di bumi, kuasa Imamat untuk menghidupkan kembali yang mati, iman untuk memperkuat tulang dan urat daging, tangan kanan kuat persekutuan Kristiani. Dia tidak dapat memberikan perak atau emas tetapi dia dapat memberikan apa yang selalu dibeli tanpa uang pembeli dan … tanpa bayaran’ Yesaya 551—dan dia memberikannya” “The Lengthening Shadow of Peter,” Ensign, September 1975, 30. Kisah Para Rasul 37. “Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri” Penatua Bruce R. McConkie dari Kuorum Dua Belas Rasul menjelaskan bahwa kisah mengenai Petrus menyembuhkan orang yang lumpuh mengilustrasikan kebenaran bahwa para pemegang imamat bertindak sebagai pengganti dari Yesus Kristus ketika mereka memberikan berkat “Petrus tidak meminta Tuhan untuk menyembuhkan si cacat; dia tidak berdoa kepada Allah agar mencurahkan kasih karunia dan kebajikan penyembuhan-Nya kepada orang lumpuh itu. Alih-alih—bertindak dalam nama Tuhan dan melalui kebajikan pendelegasian wewenang keimamatan yang sudah diterima—dia sendiri memerintahkan mukjizat agar terjadi. Petrus adalah hamba Tuhan, wakil dan juru kuasa-Nya; dia berdiri di posisi dan sebagai pengganti Kristus, melakukan apa yang Tuhan akan lakukan jika hadir secara pribadi” Doctrinal New Testament Commentary, 3 jilid [1965–1973], 246. Kebenaran ini juga diilustrasikan di Ajaran dan Perjanjian 362, di mana Tuhan menyatakan, “Aku akan menumpangkan tangan-Ku ke atas dirimu [Edward Partridge] melalui tangan hamba-Ku Sidney Rigdon.” Presiden Harold B. Lee mengajarkan kebenaran penting lain, menggunakan contoh dari perilaku Petrus setelah Petrus menyembuhkan orang lumpuh tersebut melalui kuasa imamat “Anda akan melihat penggambaran itu sekarang dari jiwa yang luhur itu, yang paling tinggi di antara para rasul itu, mungkin dengan lengannya merangkul bahu pria ini, dan berkata, Sekarang, temanku yang baik, milikilah keberanian, aku akan mengambil beberapa langkah bersamamu. Mari kita berjalan bersama-sama, dan aku meyakinkan dirimu bahwa engkau dapat berjalan, karena engkau telah menerima sebuah pemberkatan melalui kuasa dan wewenang yang telah Allah berikan kepada kami sebagai pria, para hamba-Nya.’ Kemudian orang itu melompat dengan sukacita. “Anda tidak dapat mengangkat jiwa orang lain sampai Anda berdiri di tempat yang lebih tinggi daripada dia. Anda harus yakin, jika Anda akan menyelamatkan orang, bahwa Anda sendiri memberikan teladan tentang apa yang Anda inginkan dia menjadi. Anda tidak dapat menghidupkan api dalam jiwa orang lain kecuali itu sudah membakar dalam jiwa Anda sendiri” “Stand Ye in Holy Places,” Ensign, Juli 1973, 123.
3Petrus menyembuhkan orang lumpuh31-10 1Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah. 2Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah. 3Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah. 4Mereka menatap dia dan Petrus berkata ”Lihatlah kepada kami.” 5Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka. 6Tetapi Petrus berkata ”Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!” 7Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu. 8Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah. 9Seluruh rakyat itu melihat dia berjalan sambil memuji Allah, 10lalu mereka mengenal dia sebagai orang yang biasanya duduk meminta sedekah di Gerbang Indah Bait Allah, sehingga mereka takjub dan tercengang tentang apa yang telah terjadi Petrus di Serambi Salomo311-26 11Karena orang itu tetap mengikuti Petrus dan Yohanes, maka seluruh orang banyak yang sangat keheranan itu datang mengerumuni mereka di serambi yang disebut Serambi Salomo. 12Petrus melihat orang banyak itu lalu berkata ”Hai orang Israel, mengapa kamu heran tentang kejadian itu dan mengapa kamu menatap kami seolah-olah kami membuat orang ini berjalan karena kuasa atau kesalehan kami sendiri? 13Kel. 315 Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Allah nenek moyang kita telah memuliakan Hamba-Nya, yaitu Yesus yang kamu serahkan dan tolak di depan Pilatus, walaupun Pilatus berpendapat, bahwa Ia harus dilepaskan. 14Mat. 2715-23; Mrk. 156-14; Luk. 2313-23; Yoh. 1912-15 Tetapi kamu telah menolak Yang Kudus dan Benar, serta menghendaki seorang pembunuh sebagai hadiahmu. 15Demikianlah Ia, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh, tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati; dan tentang hal itu kami adalah saksi. 16Dan karena kepercayaan dalam Nama Yesus, maka Nama itu telah menguatkan orang yang kamu lihat dan kamu kenal ini; dan kepercayaan itu telah memberi kesembuhan kepada orang ini di depan kamu semua. 17Hai saudara-saudara, aku tahu bahwa kamu telah berbuat demikian karena ketidaktahuan, sama seperti semua pemimpin kamu. 18Tetapi dengan jalan demikian Allah telah menggenapi apa yang telah difirmankan-Nya dahulu dengan perantaraan nabi-nabi-Nya, yaitu bahwa Mesias yang diutus-Nya harus menderita. 19Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan, 20agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus. 21Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu. 22Ul. 1815, 18-19 Bukankah telah dikatakan Musa Tuhan Allah akan membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku Dengarkanlah dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakannya kepadamu. 23Dan akan terjadi, bahwa semua orang yang tidak mendengarkan nabi itu, akan dibasmi dari umat kita. 24Dan semua nabi yang pernah berbicara, mulai dari Samuel, dan sesudah dia, telah bernubuat tentang zaman ini. 25Kej. 2218 Kamulah yang mewarisi nubuat-nubuat itu dan mendapat bagian dalam perjanjian yang telah diadakan Allah dengan nenek moyang kita, ketika Ia berfirman kepada Abraham Oleh keturunanmu semua bangsa di muka bumi akan diberkati. 26Dan bagi kamulah pertama-tama Allah membangkitkan Hamba-Nya dan mengutus-Nya kepada kamu, supaya Ia memberkati kamu dengan memimpin kamu masing-masing kembali dari segala kejahatanmu.” Terjemahan Baru Bible © Indonesian Bible Society 1974, Selebihnya Tentang Alkitab Terjemahan Baru
Kita semua pasti tahu lagu Sekolah Minggu yang berjudul Dalam nama Yesus. “Dalam nama Yesus ada kemenangan, dalam nama Yesus, Iblis dikalahkan”. Tidak ada yang dapat melawan kuasa Yesus. Kuasa Yesus memberi pemulihan dan nama Yesus menjadi pengharapan dunia. Tema Khotbah kita saat ini adalah DIPULIHKAN KARENA NAMA YESUS. Saudaraku, ketika Petrus dan Yohanes berjumpa dengan si lumpuh yang duduk di pintu Gerbang Indah Bait Allah. Petrus dan Yohanes tidak membawa sesuatu yang diharapkan si lumpuh. Petrus dan Yohanes tidak memiliki kekayaan. Petrus dan Yohanes tidak membawa uang, emas atau perak. Padahal si lumpuh itu mengharapkan sedekah. Setiap hari ia duduk di pintu Gerbang Indah Bait Allah untuk meminta sedekah. Gerbang Indah adalah Gerbang pada sisi sebelah timur Bait Allah yang menghubungkan halaman untuk orang-orang bukan Yahudi dan halaman perempuan. Banyak orang lalu lalang di tempat itu. Itu tempat yang strategis untuk meminta sedekah. Petrus dan Yohanes juga tidak memiliki pengetahuan kesehatan untuk menolong si lumpuh. Petrus dan Yohanes adalah nelayan. Mereka bukan dokter. Petrus meminta si lumpuh untuk menatap mereka. Ayat 5 dari pembacaan kita katakan Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka. Sesuatu yang diharapkan si lumpuh, mungkin uang yang lebih besar atau lebih banyak. Sebab, bisa jadi selama meminta – minta di Pintu Gerbang Bait Allah itu, si lumpuh selalu mendapat perlakukan tidak peduli dari orang lain. Ada yang lewat begitu saja dengan cuek tanpa menoleh. Ada yang sekedar merasa kasihan tapi tidak memberi apa – apa. Ada yang memberi sedekah sambil berjalan dengan cepat. Mungkin ada juga yang mengejek dan mencemohkan si lumpuh. Si lumpuh ini sudah lumpuh sejak lahirnya. Ia pasti sudah kenyang dengan berbagai perlakuan orang kepadanya. Tapi di hari itu, si lumpuh mendapatkan sebuah perlakuan yang berbeda. Ada orang yang memintanya menatap mereka. Ternyata ada orang yang menunjukan rasa peduli. Bahkan Petrus dan Yohanes memberi sesuatu yang lebih dari apa yang diharapkan si lumpuh. Petrus dengan tegas katakan pada ayat 6 “Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!” Petrus dan Yohanes memiliki Yesus. Yesus yang berkuasa memulihkan dan menyembuhkan. Petrus dan Yohanes tahu bahwa uang bukan satu-satunya kebutuhan si lumpuh. Petrus dan Yohanes bukan sekedar melakukan mujizat. Petrus dan Yohanes memberikan apa yang benar-benar dibutuhkan si lumpuh yaitu pemulihan. Pemulihan dari kelumpuhannya. Pemulihan imannya. Pemulihan Jasmani dan Rohani. Di dalam nama Yesus, si lumpuh mengalami pembebasan secara total, fisiknya tapi juga psikisnya. Itulah sebabnya ia melonjak, berdiri, berjalan kian kemari, melompat – lompat dan memuji Allah. Ada tujuh 7 kata kerja pada ayat 8 ini sebagai respons dari si lumpuh. Pemulihan ini karena karya Roh Kudus dalam diri si lumpuh yang benar - benar mengubah kehidupannya. Sebelumnya ia hanya duduk dengan pasif, menerima nasibnya dan mengharapkan belas kasihan orang lain. Tapi kuasa Yesus mengubah hidupnya, ia menjadi aktif malahan kesembuhannya menjadi sarana pemberitaan Injil. Banyak orang menjadi takjub dan tercengang. Kisah ini pertama – tama mengajak kita untuk percaya pemulihan Allah. Tidak ada yang mustahil bagi Allah yang kuasaNya tidak terbatas. Di mana ada doa disitu ada jawaban. Di mana ada iman disitu ada mujizat. Di mana ada pengharapan, disitu ada kekuatan. Di mana ada kasih disitu ada kemenangan. Dimana ada Yesus, disitu ada pemulihan dan keselamatan. Apakah Yesus ada di dalam hidup kita? Ini pertanyaan yang mudah kita jawab. “Saya Kristen, sudah pasti saya punya Yesus”. Tapi apakah kuasa Yesus sudah memulihkan kita? Apakah nama Yesus yang menjadi pengharapan kita? Saudaraku, kadangkala tanpa kita sadari, hidup kita masih seperti si lumpuh tadi. Kita memang tidak lumpuh secara jasmani. Kita juga tidak meminta – minta sedekah. Tetapi dalam hubungan dengan Tuhan, kita selalu meminta dan mengharapkan Tuhan memberi berkat – berkat jasmani saja. Kita meminta banyak berkat lewat pekerjaan uang yang banyak, gaji yang lancar, karir yang cemerlang. Pedagang meminta jualan cepat laku. Nelayan meminta “ikan makan rame”. Dalam soal itu, kita tak ada bedanya dengan si lumpuh. Hari ini Firman Tuhan mengoreksi kehidupan kita. Yang terpenting bagi kita adalah pemulihan dalam kuasa Yesus. Setiap kita mesti dipulihkan supaya yang sebelumnya pasif menjadi aktif, yang sebelumnya malas menjadi rajin, yang sebelumnya masih menyimpan dendam segera berdamai, yang sebelumnya keras hati menjadi taat. Pribadi kita, keluarga kita, persekutuan kita, kehidupan bermasyarakat sangat membutuhkan pemulihan Tuhan. Jika ada pemulihan Tuhan maka ada kepenuhan Roh dan semangat yang menyala – nyala terutama ketika kita sedang berjuang sehati dan bekerja keras untuk Pekerjaan Pembangunan Gedung Serba Guna dan persiapan Sidang Sinode. Jika Allah memakai sentuhan Petrus mendemostrasikan kuasa Roh Kudus yang ajaib itu. Maka Nama Yesus dan Kuasa Roh Kudus juga bekerja di tengah – tengah kita. Firman Tuhan ini juga menasihatkan kita untuk memiliki hati yang peduli, hati yang peka, hati yang penuh kasih untuk menolong orang lain. Mari menjadi tangan Tuhan untuk menyalurkan berkat Tuhan bagi orang lain. Banyak orang disekitar kita sedang mengalami keadaan seperti si lumpuh baik lumpuh secara fisik tapi juga kelumpuhan sosial, kelumpuhan ekonomi dan kelumpuhan rohani. Nama Yesus adalah pengharapan dunia. Maka tetaplah giat bekerja, melayani Tuhan, menopang pekerjaan – pekerjaan Tuhan sehingga melalui Gereja kita menjadi alat pemulihan Tuhan bagi dunia. Dalam nama Yesus ada kemenangan. Dalam nama Yesus segala bentuk kelumpuhan dipulihkan. Amin. Tuhan memberkati. Selamat Hari Minggu. Khotbah dari Bacaan yang sama GEREJA YANG MELAYANI DAN MEMBEBASKAN.
kisah para rasul 3 1 10